Nama : Zahrotul Fuadiah
Nim : A1C112032
UAS KIMIA ORGANIK II
Soal
1.
Jelaskan kemungkinan terbentuknya ikatan
rangkap tiga pada lemak atau minyak tak jenuh!
2.
Jelaskan proses pencucian surfaktan yang
dilarutkan dengan pelarut organic bebas air!
3.
Bagaimana cara kerja indra pengecap
sehingga menimbulkan cita rasa manis (contohnya fruktosa)?
4.
Jelaskan hubungan hormon oksitosin
dengan dengan gelombang α dan θ yang dikeluarkan oleh
otak!
5.
Pada karbohidrat mengandung gugus fungsi
OH yang sangat banyak, pada sakarida ada 2 gugus.
Jelaskan
bagaimana sifat basa ditimbulkan atau dihasilkan gugus OH pada sakarida!
Jawaban:
1.
Asam
lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak yang mempunyai lebih dari satu ikatan dua
tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut
poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poli-unsaturat) cenderung
berbentuk minyak. Asam lemak tak jenuh ini lebih mudah bereaksi dengan senyawa
lain dibandingkan dengan asam jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh
mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Contohnya ialah : asam oleat, asam
linoleat, dan asam linolenat.
Dapat
terbentuknya ikatan rangkap 3 pada lemak tak jenuh ini dapat terjadi apabila
lemak tak jenuh mengalami reaksi halogenasi dan kemudian dilanjutkan
dengan reaksi dehidrogenasi yang juga mengalami reaksi eliminasi seperi yang
terjadi pada Alkuna yang yang dihasilkan dengan alkane yang tereleminasi. Reaksi
eliminasi merupakan reaksi peruraian suatu molekul menjadi molekul-molekul lain
di mana salah satu molekul dikatakan tereliminasi. Reaksi eliminiasi dapat juga
dikatakan sebagai reaksi pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal
(kebalikan dari reaksi adisi).
Halogenasi
itu sendiri diambil dari kata halogen yaitu anggota yang merupakan
golongan unsur yang sangat aktif yang terdiri dari flourin, bromin, iodin,
klorin, arau asatin yang memiliki sifat kimia yang sama. Halogen sendiri
merupakan reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon (C=C) pada senyawa
alkena seperti etena dengan memiliki unsur-unsur halogen seperti klorin, iodin,
dan bromin. Pada proses halogenasi tersebut prosesnya yaitu pemasukan proses
halogen kedalam senyawa-senyawa organic, baik secara adisi atau penambahan
maupun secara subsitusi atau penggantian.
Kemudian pada tahap kedua yaitu dehydrogenesis
dimana reaksi ini merupakan reaksi balik atau pelepasan hydrogen dari
sebuah molekul. Dari kedua reaksi ini kita dapat membentuk ikatan rangkap 2
pada lemak tak jenuh menjadi rangkap 3.
Mekanisme proses terbentuknya ikatan
rangkap dua menjadi ikatan rangkap tiga pada minyak dan lemak tak jenuh.
Awalnya yaitu lemak tak jenuh direaksikan dengan Br2, dimana ikatan
Br-Br akan menyerang C, yang akan menyerang C adalah Br(o-) karena
Br bersifat nikleofelik sehingga H akan tergantikan dengan H.
Kemudian tahap
yang kedua adalah reaksi Dehidrogenasi dimana gambaran sekilasnya lemak tak
jenuh yang pada tahap pertama tadi direaksikan kembali dengan larutan KOH.
Sehingga atom K akan mengambil atom Br pada lemak tak jenuh dilihat dari atom K
pada KOH akan menyerang atom Br dan itu mengakibatkan rantai dari atom Brtadi
putus dan bertumpang tinggi pada atom C sehingga ikatan C yang pada awalnya
rangakap 2 menjadi rangkap 3karen ikatan Br terputus, otomatis setelah ikatan C
menjadi rangkap tiga, C yang dapat mengikat atom H akan stabil dikarenakan
memiliki 5 tangan sedangkan seharusnya atom c akan stabil bila memiliki 4
tangan. Sehingga atom H akan dapat diputuskan agar Cpada lemak tak jenuh ini
akan stabil. Maka dapat terbentuklah ikatan rangkap 3 pada lemak tak jenuh,
kemudian H yang terputus tadi akan berkaitan dengan OH menjadi air(H2O).
2.
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik
pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan
trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi
atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan
terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut
kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman,
di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema
reaksi penyabunan dalam proses pembuatan sabun.
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH => C3H5(OH)3 + 3
NaOOCR
Sabun memiliki
kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang
lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Sabun pada umumnya dikenal
dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud
sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.
Sabun juga
memiliki prinsip kerja utama yaitu gaya tarik antar molekul kotoran, sabun dan
air. Kotoran-kotoran yang menempel pada manusia yang umumnya berupa lemak.
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya
bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. Pada
dasarnya air merupan substansi dengan rumus H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hydrogen terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen.
Air yang berbentuk tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dalam keadaan
standar, yakni pada tekanan 100 kpa(1 bar) dan temperaturnya 273, 15k(0◦c).
zat kimia ini adalah suatu pelarut yang mutlak yang mempunyai suatu kelarutan
untuk melarutkan banyak zat kimia yang lain, layaknya garam, gula, asam, lebih
dari satu tipe gas serta banyak jenis molekul organic lainnya.
Air kerap dimaksudkan sebagai pelarut
universal yang dapat melarutkan banyak zat kimia. Air didalam kesetimbangan
dinamis pada fase cair maupun padat dibawah tekanan serta temepratur standar.
Didalam wujud ion, air dapat digambarkan untuk dijadikan sesuatu ion hydrogen(H+) yang berikatan dengan suatu
ion hidroksida(OH-).
Dari
permasalahan diatas, menurut saya sabun dapat dilarutkan dengan pelarut organic
lainnya selain air, dengan syarat pelarut organic tersebut memiliki gaya tarik
menarik listrik antar dua molekul polar (gaya tarik dipol-dipol) yang dapat
menyebabkan larutan polar larut dalam larutan polar. Molekul polar mempunyai
dipol yang permanen sehingga mengenduksi awan electron non polar sehingga dapat
terbentuk dipol terenduksi, maka larutan non polar dapat larut dalam non polar.
Hal tersebut dapat menjelaskan proses yang terjadi pada saat kita mencuci
tangan. Saat mencuci tangan, air yang merupakan senyawa polar mengenduksi awan
electron sabun sehingga dapat membantu larutannya asam lemak juga merupakan
senyawa non polar. Disini dapat
menggunakan asam format sebagao pengganti air, karena didalam asam format
tersebut mengandung dielektrik yang cukup kuat dengan gaya intermolekul dipol-dipol,
sehingga asam format yang merupakan
senyawa polar yang mengenduksi awan electron sabun sehingga dapat
melarutkan asam lemak yang juga merupakan senyawa non polar. Tetapi, asam
format ini cenderung menimbulkan efek negative apabila dipakai terus menerus
sebagai pencuci tangan, karena pada asam format ini banyak mengandung toksi
bagi kesehatan tubuh.
3.
Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan
untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam,
pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup
pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap
yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap
tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah
yang disebut papilla.
Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asan, dan asin.
Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu
merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya
dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus
sungguh-sungguk bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan
yang berbeda-beda. Putting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kasan rasa
yang berbeda-beda juga.
Lidah terletak pada dasar mulut berwarnah merah, tidak
rata permukaannya, dipermukaannya terdapat bintil-bintil yang disebut papilla
yang merupakan tempat berkumpulnya saraf-saraf pengecap inilah yang dapat
membedakan rasa makanan.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis
heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Fruktosa,
dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya
berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah
sehingga menimbulkan rasa manis.
4.
Hormon oxytocin
adalah hormone protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak) yang disimpan
dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). melalui kelenjar pituitary oksitosin
dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan
sumsum tulang belakang.
Oksitosin
memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi
oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah
pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan
untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormone yang
sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormone ini memainkan
peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan. Dan
jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan oxytocin
syntetis untuk membantu munculnya kontraksi. Oksitosin juga sering
diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala
pelepasan plasenta)berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu
oksitosin berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan
menghentikan pendarahan.
Setelah kelahiran
bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon cinta –
yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan
bertatap muka pertama kali Sebuah Ikatan yang mendalam.
Oksitosin juga
memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan 'let-down' refleks yang
memungkinkan air susu ibu mengalir.
Tetapi oksitosin
tidak hanya terbatas pada wanita yang sedang menstruasi dan
melahirkan. Bahkan, dari semua hormon dalam tubuh manusia, oksitosin
mungkin adalah salah satu yang memberi kita kebahagiaan terbesar dalam hidup.
Tahun 1990-an
para peneliti mulai menyadari potensi oksitosin dapat mempengaruhi perilaku
manusia di luar menstruasi, melahirkan dan menyusui. Mereka melihat bahwa
ibu menyusui menjadi lebih tenang dalam menghadapi stres psikososial daripada
rekan-rekan mereka yang memberikan susu botol pada bayinya.
Gelombang Alpha:
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat
kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran
energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha
ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai
gerbang kreativitas kita.
Gelombang
Theta:
Kondisi gelombang
otak Theta memiliki frekuensi (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada
tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar.
Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali
memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan
untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan
secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan
pembelajaran.
Hormone ini juga
dapat membantu menghilangkan ketegangan dan kecemasan pada saat melahirkan. Hal
ini juga berkaitan dengan fungsi hormone sebagai neurontransmiter yang
berhubungan dengan gelombang alpha dan gelombang tetha. Didalam system syaraf
terdapat pengiriman pesan kimiaswi yang dapat dibagi menjadi yaitu: endorphin
dan hormone. Karena hormone oksitosin ini sangat penting dalam persalinan serta
untuk menghindari pendarahan berlebih. Seperti yang dikatakan diatas bahwa
hormone oksitosin ini disekresikan lebih banyak pada malam hari. Dimana ini
merupakan waktu gelombang alfha dan tetha. Oleh karena itu biasanya dokter akan
membantu ibu yang hendak melahirkan untuk rileks, mencoba memasuki gelombang
alfha dan tetha sehingga ibu merasa nyaman dan tidak cemas. Sehingga hormone
oksitosin dapat diproduksi dengan baik dan mempercepat proses kelahiran tanpa
gangguan.
Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda. Terapi Gelombang
Otak (neurotherapy) merupakan sebuah cara untuk mengatur pola gelombang otak
Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran sesuai yang Anda
inginkan.
Terapi Gelombang Otak bisa didefinisikan sebagai suatu usaha
merangsang otak agar menghasilkan gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu
sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa dengan gelombang suara atau kilatan
cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling populer adalah perangsangan
gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih murah dan mudah digunakan.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency
following response" yang merupakan fenomena alami yang dimiliki otak
manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan dimana otak
cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau
cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.
Neurontransmiter tidak hanya terdapat diotak,
namun juga terdapat disyraf tulang belakang, syaraf prifer dan beberapa syaraf
lainnya. Dengan mealalui efek yang ditimbulkan oleh jaringan syaraf tertentu,
zat ini dapat mempengaruhi suasana hati, kesejahteraan dan ingatan.
Neurontransmiter ini dapat membawa gelombang alpha dan theta dimana gelombang
alpha ini dapat berfungsi menenangkan ibu saat dalam keadaan hamil sehingga
mengurangi resiko pendarahan saat dalam keadaan hamil, dan gelombang theta juga
mempunyai fungsi yang sama dengan gelombang alpha, karena kedua gelombang ini
cenderung berada dibawah kesadaran manusia.
5.
Karbohidrat
adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O terdapat di alam
dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Karbohidrat
merupakan senyawa-senyawa polihidroksil yang mengikat gugus karbonil dalam
bentuk aldehid atau keton Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat
senyawa tersebut.
Jika didasarkan
pada gugus fungsinya, maka monosakarida dibagi atas dua golongan, yaitu
1. Aldosa:
karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribose.
2. Ketosa:
karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa, Sukrosa
Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa C6H1206),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada
hewan).
Sesuai
dengan teori Menurut Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan
berair (aqueous solution).
·
Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+
dalam larutan berair.
·
Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH- dalam
larutan berair, dimana Karbohidrat adalah senyawa karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (-OH). pada Struktur
karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh
gugus fungsi. sifat basa ditimbulkan atau dapat dihasilkan oleh gugus –OH pada
sakarida karena jika di tinjau dari segi gugus fungsinya sakarida memiliki
gugus hidroksil. Contoh asam menurut teori Arrhenius adalah HCl. HCl bila
dilarutkan kedalam air akan menghasilkan H+ dan Cl-
sesuai reaksi sedangkan contoh basa menurut arhenius adalah KOH. KOH bila
dilarutkan ke dalam air akan menghasikan K+ dan OH- sesuai reaksi. Dari contoh
diatas dapat dilihat bahwa arhenius basa mempunyai ion hidroksil didalamya. Salah satu struktur
karbohidrat yang memiliki gugus OH adalah :
Dari gambar di atas bahwa karbohidrat memiliki
gugug OH ,dengan memiliki gugus OH Sehingga bisa di katakan bersifat basa.
Selain itu struktur karbohidrat selain
mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi. Sifat basa
ditimbulkan atau dapat dihasilkan oleh gugus –OH pada sakarida
karena jika ditinjau dari segi gugus fungsinya sakarida memiliki gugus
hidroksil dimana menurut defenisi teori asam basa modern aleh arhenius didapat
bahwa dari karakteristik asam basa dapat dilihat dari reaksi netralisai berupa:
H+ + OH- ---> H2O
Dari
reaksi tersebut sudah tampak jelas bahwa menurut arhenius ion yang menyetujui
davy bahwa setiap asam memiliki ion hydrogen dan pada teori asam basa arhenius
basa mempunyai ion hidroksil didalamnya sehingga reaksi netralisasi asam basa
dapat dibuat seperti reaksi diatas.
Begitu pula menurut defenisi lux-flood dalam pelarut air yang
menunjukkan dari reaksinya bahwa gugus –OH, sehingga gugus OH pada
sakarida dapat dikatakan sebagai basa, definisi basa dari pakar lainnya selain
memiliki gugus OH juga suatu basa yang
mampu memberikan anion/electron untuk dapat bergabung dengan kation atau dapat
menetralkan asam untuk menghasilkan garam.