Rabu, 02 Juli 2014

UAS KIMIA ORGANIK II



Nama : Zahrotul Fuadiah
Nim    : A1C112032
UAS KIMIA ORGANIK II

Soal

1.     Jelaskan kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap tiga pada lemak atau minyak tak jenuh!
2.     Jelaskan proses pencucian surfaktan yang dilarutkan dengan pelarut organic bebas air!
3.     Bagaimana cara kerja indra pengecap sehingga menimbulkan cita rasa manis (contohnya fruktosa)?
4.     Jelaskan hubungan hormon oksitosin dengan dengan gelombang α dan θ yang dikeluarkan oleh otak!
5.     Pada karbohidrat mengandung gugus fungsi OH yang sangat banyak, pada sakarida ada 2 gugus.
Jelaskan bagaimana sifat basa ditimbulkan atau dihasilkan gugus OH pada sakarida!


Jawaban:

1.      
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak yang mempunyai lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poli-unsaturat) cenderung berbentuk minyak. Asam lemak tak jenuh ini lebih mudah bereaksi dengan senyawa lain dibandingkan dengan asam jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Contohnya ialah : asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.


Dapat terbentuknya ikatan rangkap 3 pada lemak tak jenuh ini dapat terjadi apabila lemak tak jenuh mengalami reaksi halogenasi dan kemudian dilanjutkan dengan reaksi dehidrogenasi yang juga mengalami reaksi eliminasi seperi yang terjadi pada Alkuna yang yang dihasilkan dengan alkane yang tereleminasi. Reaksi eliminasi merupakan reaksi peruraian suatu molekul menjadi molekul-molekul lain di mana salah satu molekul dikatakan tereliminasi. Reaksi eliminiasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal (kebalikan dari reaksi adisi).
Halogenasi itu sendiri diambil dari kata halogen yaitu anggota yang merupakan golongan unsur yang sangat aktif yang terdiri dari flourin, bromin, iodin, klorin, arau asatin yang memiliki sifat kimia yang sama. Halogen sendiri merupakan reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon (C=C) pada senyawa alkena seperti etena dengan memiliki unsur-unsur halogen seperti klorin, iodin, dan bromin. Pada proses halogenasi tersebut prosesnya yaitu pemasukan proses halogen kedalam senyawa-senyawa organic, baik secara adisi atau penambahan maupun secara subsitusi atau penggantian.
        Kemudian pada tahap kedua yaitu dehydrogenesis dimana reaksi ini merupakan reaksi balik atau pelepasan hydrogen dari sebuah molekul. Dari kedua reaksi ini kita dapat membentuk ikatan rangkap 2 pada lemak tak jenuh menjadi rangkap 3.
        Mekanisme proses terbentuknya ikatan rangkap dua menjadi ikatan rangkap tiga pada minyak dan lemak tak jenuh. Awalnya yaitu lemak tak jenuh direaksikan dengan Br2, dimana ikatan Br-Br akan menyerang C, yang akan menyerang C adalah Br(o-) karena Br bersifat nikleofelik sehingga H akan tergantikan dengan H.
Kemudian tahap yang kedua adalah reaksi Dehidrogenasi dimana gambaran sekilasnya lemak tak jenuh yang pada tahap pertama tadi direaksikan kembali dengan larutan KOH. Sehingga atom K akan mengambil atom Br pada lemak tak jenuh dilihat dari atom K pada KOH akan menyerang atom Br dan itu mengakibatkan rantai dari atom Brtadi putus dan bertumpang tinggi pada atom C sehingga ikatan C yang pada awalnya rangakap 2 menjadi rangkap 3karen ikatan Br terputus, otomatis setelah ikatan C menjadi rangkap tiga, C yang dapat mengikat atom H akan stabil dikarenakan memiliki 5 tangan sedangkan seharusnya atom c akan stabil bila memiliki 4 tangan. Sehingga atom H akan dapat diputuskan agar Cpada lemak tak jenuh ini akan stabil. Maka dapat terbentuklah ikatan rangkap 3 pada lemak tak jenuh, kemudian H yang terputus tadi akan berkaitan dengan OH menjadi air(H2O).


2.      
        Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Berikut ini adalah skema reaksi penyabunan dalam proses pembuatan sabun.
        C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH => C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.  Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.
Sabun juga memiliki prinsip kerja utama yaitu gaya tarik antar molekul kotoran, sabun dan air. Kotoran-kotoran yang menempel pada manusia yang umumnya berupa lemak.
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. Pada dasarnya air merupan substansi dengan rumus H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hydrogen terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen. Air yang berbentuk tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dalam keadaan standar, yakni pada tekanan 100 kpa(1 bar) dan temperaturnya 273, 15k(0c). zat kimia ini adalah suatu pelarut yang mutlak yang mempunyai suatu kelarutan untuk melarutkan banyak zat kimia yang lain, layaknya garam, gula, asam, lebih dari satu tipe gas serta banyak jenis molekul organic lainnya.
Air kerap dimaksudkan sebagai pelarut universal yang dapat melarutkan banyak zat kimia. Air didalam kesetimbangan dinamis pada fase cair maupun padat dibawah tekanan serta temepratur standar. Didalam wujud ion, air dapat digambarkan untuk dijadikan sesuatu  ion hydrogen(H+) yang berikatan dengan suatu ion hidroksida(OH-).
        Dari permasalahan diatas, menurut saya sabun dapat dilarutkan dengan pelarut organic lainnya selain air, dengan syarat pelarut organic tersebut memiliki gaya tarik menarik listrik antar dua molekul polar (gaya tarik dipol-dipol) yang dapat menyebabkan larutan polar larut dalam larutan polar. Molekul polar mempunyai dipol yang permanen sehingga mengenduksi awan electron non polar sehingga dapat terbentuk dipol terenduksi, maka larutan non polar dapat larut dalam non polar. Hal tersebut dapat menjelaskan proses yang terjadi pada saat kita mencuci tangan. Saat mencuci tangan, air yang merupakan senyawa polar mengenduksi awan electron sabun sehingga dapat membantu larutannya asam lemak juga merupakan senyawa non polar.  Disini dapat menggunakan asam format sebagao pengganti air, karena didalam asam format tersebut mengandung dielektrik yang cukup kuat dengan gaya intermolekul dipol-dipol, sehingga asam format yang merupakan  senyawa polar yang mengenduksi awan electron sabun sehingga dapat melarutkan asam lemak yang juga merupakan senyawa non polar. Tetapi, asam format ini cenderung menimbulkan efek negative apabila dipakai terus menerus sebagai pencuci tangan, karena pada asam format ini banyak mengandung toksi bagi kesehatan tubuh.

3.    


 









Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.  Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.
        Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asan, dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguk bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Putting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kasan rasa yang berbeda-beda juga.
Lidah terletak pada dasar mulut berwarnah merah, tidak rata permukaannya, dipermukaannya terdapat bintil-bintil yang disebut papilla yang merupakan tempat berkumpulnya saraf-saraf pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.


4.      
Hormon oxytocin adalah hormone protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak) yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). melalui kelenjar pituitary oksitosin dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.
Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormone yang sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormone ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan oxytocin syntetis untuk membantu munculnya kontraksi. Oksitosin juga sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala pelepasan plasenta)berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan menghentikan pendarahan.
Setelah kelahiran bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon cinta – yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan bertatap muka pertama kali Sebuah Ikatan yang mendalam.
Oksitosin juga memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan 'let-down' refleks yang memungkinkan air susu ibu mengalir.
Tetapi oksitosin tidak hanya terbatas pada wanita yang sedang menstruasi dan melahirkan. Bahkan, dari semua hormon dalam tubuh manusia, oksitosin mungkin adalah salah satu yang memberi kita kebahagiaan terbesar dalam hidup.
Tahun 1990-an para peneliti mulai menyadari potensi oksitosin dapat mempengaruhi perilaku manusia di luar menstruasi, melahirkan dan menyusui. Mereka melihat bahwa ibu menyusui menjadi lebih tenang dalam menghadapi stres psikososial daripada rekan-rekan mereka yang memberikan susu botol pada bayinya.
Gelombang Alpha:
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
                                Gelombang Theta:
Kondisi gelombang otak Theta memiliki frekuensi (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
Hormone ini juga dapat membantu menghilangkan ketegangan dan kecemasan pada saat melahirkan. Hal ini juga berkaitan dengan fungsi hormone sebagai neurontransmiter yang berhubungan dengan gelombang alpha dan gelombang tetha. Didalam system syaraf terdapat pengiriman pesan kimiaswi yang dapat dibagi menjadi yaitu: endorphin dan hormone. Karena hormone oksitosin ini sangat penting dalam persalinan serta untuk menghindari pendarahan berlebih. Seperti yang dikatakan diatas bahwa hormone oksitosin ini disekresikan lebih banyak pada malam hari. Dimana ini merupakan waktu gelombang alfha dan tetha. Oleh karena itu biasanya dokter akan membantu ibu yang hendak melahirkan untuk rileks, mencoba memasuki gelombang alfha dan tetha sehingga ibu merasa nyaman dan tidak cemas. Sehingga hormone oksitosin dapat diproduksi dengan baik dan mempercepat proses kelahiran tanpa gangguan.
Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda. Terapi Gelombang Otak (neurotherapy) merupakan sebuah cara untuk mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran sesuai yang Anda inginkan.
 Terapi Gelombang Otak bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa dengan gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling populer adalah perangsangan gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih murah dan mudah digunakan.
 Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang merupakan fenomena alami yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau cahaya yang diterima otak melalui telinga atau mata.
 Neurontransmiter tidak hanya terdapat diotak, namun juga terdapat disyraf tulang belakang, syaraf prifer dan beberapa syaraf lainnya. Dengan mealalui efek yang ditimbulkan oleh jaringan syaraf tertentu, zat ini dapat mempengaruhi suasana hati, kesejahteraan dan ingatan. Neurontransmiter ini dapat membawa gelombang alpha dan theta dimana gelombang alpha ini dapat berfungsi menenangkan ibu saat dalam keadaan hamil sehingga mengurangi resiko pendarahan saat dalam keadaan hamil, dan gelombang theta juga mempunyai fungsi yang sama dengan gelombang alpha, karena kedua gelombang ini cenderung berada dibawah kesadaran manusia.

5.      
Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n.  Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa polihidroksil yang mengikat gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.
Jika didasarkan pada gugus fungsinya, maka monosakarida dibagi atas dua golongan, yaitu
1.      Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribose.
2.      Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa, Sukrosa
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa C6H1206), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan).


  
 






Sesuai dengan teori Menurut Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair (aqueous solution).
·         Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
·         Basa adalah  spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair, dimana Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (-OH).  pada Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi. sifat basa ditimbulkan atau dapat dihasilkan oleh gugus –OH pada sakarida karena jika di tinjau dari segi gugus fungsinya sakarida memiliki gugus hidroksil. Contoh asam menurut teori Arrhenius adalah HCl. HCl bila dilarutkan kedalam air akan menghasilkan H+ dan Cl- sesuai reaksi sedangkan contoh basa menurut arhenius adalah KOH. KOH bila dilarutkan ke dalam air akan menghasikan K+ dan OH- sesuai reaksi. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa arhenius basa mempunyai ion  hidroksil didalamya. Salah satu struktur karbohidrat yang memiliki gugus OH adalah :



 
 




 Dari gambar di atas bahwa karbohidrat memiliki gugug OH ,dengan memiliki gugus OH Sehingga bisa di katakan bersifat basa.
      Selain itu struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi. Sifat basa ditimbulkan atau dapat dihasilkan oleh gugus OH pada sakarida karena jika ditinjau dari segi gugus fungsinya sakarida memiliki gugus hidroksil dimana menurut defenisi teori asam basa modern aleh arhenius didapat bahwa dari karakteristik asam basa dapat dilihat dari reaksi netralisai berupa:

      H+ + OH- ---> H2O

Dari reaksi tersebut sudah tampak jelas bahwa menurut arhenius ion yang menyetujui davy bahwa setiap asam memiliki ion hydrogen dan pada teori asam basa arhenius basa mempunyai ion hidroksil didalamnya sehingga reaksi netralisasi asam basa dapat dibuat seperti reaksi diatas.
      Begitu pula menurut defenisi lux-flood dalam pelarut air yang menunjukkan dari reaksinya bahwa gugus OH, sehingga gugus OH pada sakarida dapat dikatakan sebagai basa, definisi basa dari pakar lainnya selain memiliki gugus OH juga  suatu basa yang mampu memberikan anion/electron untuk dapat bergabung dengan kation atau dapat menetralkan asam untuk menghasilkan garam.